Menanggulangi kebiasaan Buruk Ayam Kampung

seperti halnya hewan ternak yang lain bahkan manusia, ayam kampung mempunyai karakter atau kebiasaan buruk yang bisa merugikan peternak. Kalau kebiasaan ini tidak segera diatasi maka tidak mustahil membawa dampak yang berlarut. Kebiasaan buruk ayam kampung tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Kanibalisme
    Kanibal adalah kebiasaan ayam yang saling mematuk dan bahkan memakan telurnya. Penyebab utama dari kanibalisme adalah sebagai berikut :
    • Ayam kekurangan pakan atau juga nutrien, cara mengatasinya adalah dengan menambah pakan dan air bersih, kalau perlu air minum ditambah dengan sedikit garam dapur, yaitu 5g/liter air selama dua hari berturut-turut.
    • Jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam akan saling berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk itu luas lantai kandang perlu diperluas atau jumlah ayam dikurangi untuk setiap kandangnya.
    • Udara didalam kandang terlalu panas, kelembapan tinggi. Untuk menanggulangi hal ini kandang perlu diberi ventilasi yang cukup
    • Ayam kekurangan batu-batuan (grit), untuk mengatasinya ayam perlu diberi garam dapur

    Selain cara-cara tersebut di atas, dapat pula dilakukan pemotongan paruh sebesar 1/4-1/3 panjang paruh menggunakan gunting atau debeaker, cara lain untuk mengatasi kanibalisme adalah dengan tidak mencapur ayam atau memasukkan ayam dari satu kelompok ke kelompok lain.
  2. Mengeram
    Mengeram adalah insting atau naluri dari setiap unggas untuk melakukan regenerasi. Masa mengeram ayam kampung mencapai 21 hari. Kemudian diikuti dengan mengasuh anak selama 75-90 hari. Jika hal ini dihubungkan dengan produksi akan merugikan peternak, karena produksi telur akan berkurang.
    Beberapa usha dapat dilakukan untuk mengurangi dan mempercepat penyelesaian sifat mengeram ini antara lain sebagai berikut :
    • Memandikan atau merendam ayam selam 5-10 menit kemudian ayam di jemur di panas matahari. Cara ini dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut
    • Apabila ayam dipelihara pada kandang battery individual atau pada kandang litter maka pososo ayam ditukar tempat ayam yang lain sehingga ayam akan menyesuaikan diri dengan tempat yang baru. Sistem ini dinamakan metode kuratif (pencegahan)
    • Menggunakan obat penekan sifat pengeram
  3. Memakan Telur
    Peristiwa ayam yang memakan telur terjadi karena ayam kekurangan pakan terutama mineral (NaCi dan Kalsium), kekurangan grit, atau terlalu padat dalam kandang, sehingga menimbulkan udara panas yang berakibat kekurangan air minum.
  4. Rontok Bulu
    Rontok bulu disebabkan oleh pengaruh hormonal dan menyebabkan penurunan jumlah produksi telur. Rontok bulu pada ayam kampung terjadi setelah ayam berumur 20 bulan atau setelah satu tahun produksi. Lama rontok bulu bervariasi antara 2-4 minggu. Apabila rontok bulu sudah terjadi maka akan tumbuh bulu yang baru yang diikuti dengan meningkatnya produksi telur.
  5. Suka Bertarung
    Ayam kampung terutama ayam kampung, ayam bangkok, dan ayam pelung jantan adalah ayam yang suka bertarung, namun demikian pertarungan pada ayam betina juga terjadi meskipun tidak sehebat ayam jantan. Pertarungan ini disebabkan oleh perebutan kekuasaan terhadap lokasi atau tempat, perebutan pakan dan air minum dan memperebutkan pasangan nya yaitu ayam betina

    Pertarungan antar ayam juga akan terjadi apabila sekelompok ayam betina dan beberapa ekor ayam jantan dalam satu kandang dimasuki oleh pejantan lain. Oleh karena itu, jangan mencampur ayam yang baru ke dalam sekelompok ayam yg lain.
  6. Suka Tidur di Pohon
    Nenek moyang ayam kampung biasa hidup dan tidur di pepohonan. Meskipun ayam kampung yang sekarang ini telah didomestikasi, karakter ini tetap di bawa hingga keturunan-keturunannya. Tuhjuan dari hidup di  pepohonan adalah untuk menghindari predator. Pada pemeliharaan ayam kampung secara extensif (berkeliaran) banyak ayam kampung yang tidur di pepohonan pekarangan rumah. Ada segi positif dari kebiasaan ini, yaitu terhindar dari predator, misalnya musang, dan ayam lebih tahan terhadap penyakit. Segi negatif dari kebiasaan ini adalah ayam menjadi relatif langsing, sehingga berat badannya ringan, dan ketika ayam akan di vaksin sulit untuk menangkapnya, karena ayam mampu bertahan mencengkramkan kakinya di pohon meskipun dalam keadaan tidur. Hal ini disebabkan oleh aktivitas otot pektineus (ambiens) di bagian paha. Aktifnya otot itu membutuhkan banyak energi yang berakibat berat badan menjadi ringan. Pada kandang untuk pemeliharaan semi intensif biasanya juga diberi bambu sebagai tempat bertengger ayam.

0 Response to "Menanggulangi kebiasaan Buruk Ayam Kampung"

Post a Comment