Pakan dan Pemilihan Bibit Ayam Kampung (DOC)

Jenis Pakan Ayam Kampung
Mengingat kapasitas produksi dan pertumbuhan ayam kampung lebih rendah dibandingkan ayam broiler ras, maka dalam memberi pakan ayam kampung sebaiknya dipilih dari bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya dan nilai gizinya memadai.

Bahan Pakan Nabati
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan yang suka dimakan oleh ayam kampung. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mempunyai kandungan protein tinggi seperi bungkil kelapa. bungkil kedele dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung

1. Dedak halus
Dedak sebagai limbah penggilingan padi banyak terdapat di indonesia karena indonesia merupakan negara penghasil padi. Pada saat musim panen, dedak mudah diperoleh dan murah harganya. Dedak sebagai bahan pakan ternak luas pemggunaannya, dapat digunakan sebagai bahan pakan berbagai jenis dan tipe ternak.

Dedak halus dibedakan antara dedak halus pabrik dan dedak halus kampung. Dedak halus kampung mengandung lebih banyak serat kasar dibandingkan dedak halus pabrik, serta kandungan proteinnya hanya 10,1%, sedangkan dedak halus pabrik mengandung protein 13,6%. Sedangkan kandungan lemaknya tinggi, sekitar 13%, demikian juga serat kasarnya kurang lebih 12%. Oleh karena itu penggunaan dedak halus dalam pakan ayam kampung sebaiknya tidak melibihi 45%. bila beras yang sudah putih digiling kembali, maka akan didapat limbah berupa bekatul dengan kandungan protein 10,8%, ini dapat juga digunakan sebagai bahan pakan ayam kampung.

2. Jagung

Jagung sebagai pakan ayam kampung sudah sejak lama digunakan. Jagung mengandung protein agak rendah (sekitar 9,4%), tetapi kandungan energi metabolismenya tinggi. (3430 Kkal/Kg). Oleh karena itu jagung merupakan sumber energi yang baik. Kandungan serat kasarnya rendah (sekitar 2%), sehingga memungkinkan jagung dapat digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi. Jagung kuning mengandung pigmen karoten yang disebut "Xanthophyl". Pigmen ini memberi warna kuning telur yang bagus dan daging yang menarik, tidak pucat.


3. Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protrein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolisme sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melibihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik.

Secara umum bungkil kelapa berwarna coklat, ada coklat tua ada coklat muda (coklat terang) sebaiknya dipilih bungkil kelapa berwarna coklat muda atau coklat terang inilah yang kita pilih. Bungkil kelapa mudah dirusak oleh jamur dan mudah tengik, sehingga harus hati-hati dalam menyimpannya.


4. Singkong/Ketela Pohon

PArutan singkong mentah dapat dijadikan bahan pakan pokok ayam kampung yang dipelihara secara intensif. Singkong dapat diberikan dalam bentuk mentah (segar) ataupun setelah melalui pengolahan misalnya gaplek atau aci. Penggunaan tepung gaplek dalam ransum tidak lebih dari 40%. Dalam bentuk mentah, singkong sebaiknya digunakan dalam tempo 24 jam setelah masa panennya. Lebih dari tempo itu maka nilai gizinya akan menurun (rusak). Selain umbinya, daun singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam kampung, baik dalam bentuk tepung ataupun dalam bentuk segar (sebagai hijauan). Tepung daun singkong ini dapat menggantikan kacang hijau dan kedelai sampai jumlah 8%.

5. Bungkil Kedelai

Kacang kedelai mentah tidak dianjurkan untuk dipergunakan sebagai pakan ayam karena kacang kedelai mentah mengandung beberapa Trypsin, yang tidak tahan terhadap panas, karena itu sebaiknya kacang kedelai diolah lebih dahulu. Bungkil kedelai merupakan limbah pembuatan minyak kedelai, mempunyai kandungan protein kurang lebih 42,7% dengan kandungan energi metabolisme sekitar 2240 Kkal/Kg, kandungan serat kasar rendah, sekitar 6%. Tetapi kandungan menthionisne rendah. Penggunaan bungkil kedelai dalam ransum ayam dianjurkan tidak melibihi 40%, sedangkan kekurangan menthionisme dapat dipenuhi demi tepung ikan atau methionisme buatan pabrik.

6. Daun Lamtoro

Pemberian daun lamtoro mesti hati-hati karena daun lamtoro mengandung alkaloid yang beracun dengan nama mimosin. Pemberian tepung daun lamtoro dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan ayam berhenti bertelur. Karena itu, kendatipun kandungan protein daun lamtoro cukup tinggi (22,30%), dalam penggunaannya dianjurkan tidak melebihi dari 5% dalam pakan ayam.

7. Daun Turi

Tepung daun turi biasa dipergunakan dalam pakan ayam. Daun turi yang berbunga merah mengandung kadar protein sekitar 31,68%, sedangkan daun turi yang berbunga putih mengandung kadar protein 40,62%.

Bahan Pakan Hewani
Bahan pakan asal hewan ini umumnya merupakan limbah industri, sehingga sifatnya memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, tepung udang dan tepung kerang. Beberapa pakan hewan yang lain adalah cacing, serangga, ulat dll. Bahan-bahan pakan ini ditemukan ayam yang dipelihara secara intensif, cacing, serangga, dan lain-lain tidak diberikan. Tetapi bekicot yang banyak didapat di musim hujan, sudah mulai diternakkan, merupakan bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein pada ransum ayam.

  1. Tepung Ikan
    Tepung ikan merupakan bahan pakan yang sangat terkenal sebagai sumber protein yang tinggi. Tetapi perlu diketahui bahwa kandungan gizi tepung ikan ini berbeda, sesuai dengan jenis ikannya. Di samping jenis ikan, proses pengeringan ikan juga mempengaruhi kualitas tepung ikan tersebut. Ada beberapa macam proses pengeringan, yaitu pengeringan matahari, pengeringan vacum, pengeringan dengan uap panas dan pengeringan dengan pijar api sesaat.

    Pengeringan matahari merupakan proses termudah dan termurah, tetapi juga rendah kadar proteinnya. Tepung ikan lokal yang bersumber dari sisa industri ikan kalengan atau limbah tangkapan nelayan dan hanya dijemur dengan panas matahari mempunyai kandungan protein kasar hanya 51-55%. Selain sebagai sumber protein dengan asam amino yang baik, tepung ikan juga merupakan sumber mineral dan vitamin. Dengan kandungan gizi yang sangat baik ini maka tak heran bila harganya pun mahal. Oleh karena itu, untuk menekan harga ransum, pengguna tepung ikan dibatasi di bawah 8%.

    Di Indonesia, tepung ikan ada beberapa macam baik produk lokal maupun import dengan kualitas yang beragam. Dengan kondisi ini peternak disarankan membeli tepung ikan dari penjual yang terpercaya dan sudah biasa menjual tepung ikan yang baik.
  2. Tepung Udang
    Tepung udang berasal dari limbah industri udang, sehingga kualitas gizinya tergantung dari bagian yang ikut tergiling. Apabila bagian kepala dan kaki ikut tergiling tentu kualitasnya lebih baik daripada hanya kulit udangnya saja. Kandungan protein tepung udang berkisar antara 43-47%. Tepung udang merupakan bahan pakan alternatif sebagai sumber protein, karena tidak semua tempat tepung udang ini dapat diperoleh.
  3. Tepung Tulang
    Tepung tulang digunakan sebagai sumber mineral. Tepung tulang umunya mengandung Calcium antara 24-25% dan Phospor antara 12-15%. Karena sifatnya sebagai pelengkap. Pemakai tepung tulang hanya sedikit.
  4. Tepung Kerang
    Tepung kerang merupakan sumber Calcium, karena mengandung Calcium hampir 36%. Dengan berkembangnya mineral dan vitamin buatan pabrik, bahan pakan alami sudah banyak ditinggalkan. Tetapi apabila harganya murah dan kesediannya terjamin, peternak dapat memanfaatkan tepung kerang ini sebagai sumber Calcium untuk ransum ayam kampungnya.
  5. Bekicot
    Bekicot merupakan bahan pakan yang murah sekali karena kita dapat dengan mudah memperolehnya disekitar lingkungan hidup dan mudah pula membudidayakannya. hampir 95% dari tubuh bekicot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam, yang terbuang hanyalah kotoran dan lendirnya.

    Cara memanfaatkannya adalah sebagai berikut :
    • 60 gr bekicot dipuasakan selama 2 hari agar kotorannya habis.
    • Rendamlah dalam air garam dengan perbandingan 1 liter air dengan 50 gr garam dapur, kemudian diaduk selama 15-20 menit.
    • Daging bekicot dicuci kemudian masukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit (sampai masak).
    • Daging bekicot dapat diberikan sebagai pakan ayam, baik dalam bentuk basah (segar), kering ataupun, dalam bentuk tepung, dengan kandungan protein untuk masing-masingnya adalah sebagai berikut :
      • Dalam bentuk basah (segar) 54,29%
      • Dalam bentuk kering 64,13%
      • Dalam bentuk tepung 24,80%
       Meskipun kandungan protein tepung bekicot tinggi, tetapi pemakaiannya tidak boleh melebihi 10%. Cangkang bekicot dapat digunakan sebagai pakan tambahan menggantikan tepung kapur dan grit.
  6. Bahan Pakan pelengkap/Suplemen
    Bahan pakan pelengkap ini merupakan bahan buatan pabrik dan produksi untuk melengkapi zat-zat gizi yang biasanya kurang banyak atau kurang lengkap dikandung oleh bahan pakan alami.
    • Vitamin, merupakan zat gizi yang berfungsi untuk pembentukan tulang, pertumbuhan serta memberikan daya tahan tubuh terhadap penyakit atau infeksi.
    • Mineral, merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak banyak tetapi sangat penting untuk pembentukan alat-alat tubuh antara lain untuk pembentukan tulang (Ca dan P). darah (zat besi/Fe) dan kerabang telur (Ca dan P).
    • Lysine dan Methionine
      Seperti diketahui dalam formula ransum ayam buras, 90% disusun dari bahan pakan nabati yang umumnya tidak mengandung asam amino yang imbang. Biasanya nahan pakan nabati ini miskin akan Lysine dan Methionine. Biasanya kekurangan asam amino ini dapat diatasi dengan penggunaan tepung ikan pada formula ransum. Tetapi karena harganya mahal penggunaan tepung ikan ini terbatas sehingga untuk mengatasi kekurangan asam amino ini digunakan Lysine dan Methionine buatan pabrik. Lysine dan Methionine merupakan asam amino esensial yang dibutuhkan oleh ternak. Dewasa ini kedua asam amino sudah diproduksi dan dikemas sebagai produk siap pakai oleh pabrik.
    • Probiotik
      Probiotik adalah koloni kecil bibit mikroba yang berasal dari lambung sapi, yang dikemas dalam campuran tanah, akar rumput dan daun-daunan atau ranting yang dibusukkan. Mikroba-mikroba tersebut berfungsi sebagai penghuni protein, serat kasar dan nitrogen fiksasi non simbiotik.

      Dengan menambahkan probiotik tersebut dalam ransum ayam dan kadar amonia lebih rendah sehingga bau menyengat yang biasanya kita cium disekitar kandang menjadi berkurang karena sifatnya sebagai pengurai. Penggunaan probiotik ini juga lebih luas, tidak saja sebagai suplemen pada ransum ayam buras tetapi juga digunakan untuk menjinakkan berbagai limbah (yang berbentuk organik) seperti bau spesifik dari septitank, limbah rumah potong dan limbah industri. Seiring dengan perkembangan teknologi, probiotik ini sudah diproduksi secara massal (pabrik) dengan dikemas dalam bentuk siap pakai sehingga menjadi lebih mudah dalam penggunaannya.

Metode Penyediaan Ransum
Untuk menyusunransum dengan kadar protein tertentu dapat dilakukan dengan metode coba-coba. Diharapkan dengan metode ini ditunjang dengan pengalaman serta ketekunan, nantinya akan diperoleh susunan ransum yang paling sesuai untuk ayam kampung. Oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu kandungan protein dan energi masing-masing bahan yang akan disusun.

Metode Pemberian Pakan
Pakan yang akan diberikan kepada ayam perlu ditempatkan dalam wadah tertentu sehingga memudahkan ayam mematuk pakan dan menjaga ransum tidak bertebaran. Wadah disesuaikan dengan ukuran tubuh ayam. Metode pemberian pakan ayam adalah sebagai berikut ini.

  • Metode Tradisional
    Pemberian ransum metode ini dengan cara pakan ditaburkan di bak pakan. Ransum dan pakan ditaburkan yang diberikan tersebut sudah mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan. Metode inilah yang banyak dikenal selama ini dan sudah sejak lama diterapkan oleh peternakan ayam di indonesia.
  • Metode Prasmanan
    Pemberian pakan dengan metode ini disajikan  layaknya manusia makan direstoran yaitu ayam dihadapkan pada beberapa macam bahan pakan baik itu berupa biji-bijian, bungkil, atau tepung ikan. Kelebihan metode ini adalah bisa menunjang selera ayam karena diberi kebebasan untuk memilih bahan pakan yang disukai. Metode ini sering digunakan untuk kepentingan penelitian terutama untuk mengetahui derajat kesukaan ayam terhadap satu atau lebih bahan pakan baru yang akan digunakan kelak.
  • Metode Gabungan
    Prinsip metode ini tetap pada ransum yang diberikan. Artinya ransum diberikan mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan ayam hanya saja kandungan proteinnya lebih banyak.


Pemberian Pakan secara Intensif
  1. Ayam kampung umur 1-7 hari
    • Pakan harus tersedia sepanjang hari dan tidak terbatas jumlahnya (ad libitum)
    • Cara pemberian pakan sebaiknya 3-4 kali sehari.
    • Tempat pakan sebaiknya berbentuk datar seperti tampah, agar ayam-ayam dapat menjangkau pakan di dalamnya.
  2. Ayam kampung umur 1 minggu - 10 minggu
    • Untuk ayam umur 1 minggu sampai 10 minggu dapat digunakan makanan ayam ras starter dicampur dedaak padi dengan perbandingan 1:1 atau dengan memberikan jagung giling halus dicampur dedak padi dengan perbandingan 2:1 ditambah dengan limbah ikan asin atau segar/serangga/keong mas/cacing dll.
    • Jumlah pakan yang diberikan kurang lebih 20-50 gram per ekor per hari, dengan kandungan protein 14-15%
  3. Ayam kampung berumur 10 minggu - 12 minggu
    • Setelah ayam berumur 10 sampai 12 minggu, anak ayam mulai secara bertahap dapat dilepas dengan ayam lainnya.
    • Untuk ayam kampung umur 10 minggu sampai 12 minggu jenis pakan yang diberikan dapat berupa jagung giling, dedak, nasi, gabah, limbah ikan dll. Jumlah pemberiannya bertambah yaitu kurang lebih 50-70 gram per ekor per hari, dengan kandungan protein 14-15%, sebagai contoh pakan ayam kampung umur 10 minggu - 12 minggu dedak padi 45%, jagung 30%, limbah ikan/keong mas/bekicot/cacing/konsentrat 20% dan hijauan 5%.
  4. Ayam kampung berumur 12 minggu - 20 minggu (ayam dara)
    • Laju pertumbuhan ayam dara lebih cepat daripada anak ayam. Oleh karena itu kebutuhan pakan lebih banyak baik kandungan gizinya maupun jumlah pakannya.
    • Pakan ayam dara secara fisik ukurannya butirannya lebih besr daripada untuk pakan ayam.
    • Jenis pakan yang diberikan dapat berupa jagung, dedak, nasi, potong-potongan gaplek, sayuran, limbah ikan, keong mas, cacing dll. yang diberikan pada pagi dan sore hari sebelum ayam dikeluarkan dari kandang (untuk pemeliharaan secara semi intensif).
    • Jumlah pemberian pakan 70 gram - 100 gram per ekor per hari dengan kandungan protein 10-14%. Sebagai contoh susunan pakan ayam kampung dara dedak padi 55%, jagung kuning 34% dan limbah ikan/keong mas/cacing/bekicot 7% dan hijauan 4%
  5. Pakan ayam betina dewasa umur di atas 20 minggu
    • Gizi pakan ayam dewasa sebagian besar digunakan untuk produksi telur sehingga kualitas dan kontinuitas pakan yang diberikan sangat mempengaruhi produksi telur. Fluktuasi produksi telur terjadi apabila terlalu sering mengganti pakan.
    • Oleh karena itu apabila terjadi perubahan pakan sebaiknya dilakukan secara bertahap. Untuk mendapatkan produksi telur yang tinggi diperlukan pakan yang kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan ayam yaitu mengandung protein kasar 14%-24%. Sebagai contoh susunan pakan ayam kampung betina dewasa terdiri dari dedak padi 45%, jagung kuning 20%, nasi/meniran/gabah/gaplek 10%, limbah ikan asin/keong mas/bekicot/cacing 20%, sayuran 5%. Jumlah pemberian kurang lebih 150 gram per ekor per hari.

Pemberian Air Minum
Kebutuhan nutrisi/gizi lain yang kadang-kadang dilupakan adalah air minum. Air minum sangat penting dibutuhkan dalam tubuh ternak karena air sangat vital untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal. Air merupakan bahan dasar dari darah, cairan antar dan dalam sel tubuh yang berfungsi untuk transportasi zat gizi serta sisa-sisa pembakaran dalam tubuh. Disamping itu air mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh.

kandungan air dalam tubuh anak ayam sehari sekitar 85% dan kandungan ini sedikit menurun dengan peningkatan umur dan mencapai 55% pada tubuh ayam berumur 42 minggu. Sehingga ayam membutuhkan air minum yang bersih untuk pertumbuhan optimal, Untuk produksi dan untuk proses pencernakan makanan. Oleh karena itu air minum harus selalu tersedia, karena kekurangan air minum sampai 20% dari kebutuhan sehari-hari dapat menyebabkan penurunan produksi baik produksi telur maupun daging.

Ayam kampung umur 1-2 hari sebaiknya air minum diberi gula pasir dengan perbandingan 1 liter air dan 2 sendok makan gula pasir. Sedangkan untuk ayam umur 2-7 hari air minum dapat dicampur denganVitachik (obat anti stress).

Pemilihan Bibit (DOC)
Untuk dapat meningkatkan produksi dan pertumbuhan ayam yang baik, maka diutamakan pemilihan calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Cara memilih ayam kampung calon induk atau calon pejantan adalah sebagai berikut ini.
  • Induk Betina
    Kriteria induk betina yang unggul adalah sebagai berikut ini.
    Calon Induk
    1. Umur = 6 sampai 12 bulan
    2. Berat badan = kurang lebih 0,8 kg
    3. Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup
    4. daerah dubur lembut
    5. Jarak antara tulang duduk 2 jari
    6. Jarak antara tulang dan tulang dada 3 jari
    7. Kedua sayap lebar dan simetris
    8. Jengger dan pial berwarna merah segar
    9. Kepala pipih
    10. Tidak mempunyai sifat kanibal
  • Induk Jantan
    Kriteria induk jantan yang unggul adalah sebagai berikut ini.
    Calon Pejantan
    1. Umur = 8 sampai 24 bulan
    2. Berat badan kurang lebih 1 sampai 1,2 kg
    3. Sehjat besar, kokoh dan kuat
    4. Bentuk kepala lurus dan pipih
    5. Bentuk ekor melengkung dan terjuntai kebawah
    6. Kepala pipih dan lurus
    7. Tidak mempunyai sifat kanibal

0 Response to "Pakan dan Pemilihan Bibit Ayam Kampung (DOC)"

Post a Comment