Tata Laksana Sistem Pemeliharaan (Management Aspect)

 Banyak faktor yang mempengaruhi atau memicu terjadinya serangan penyakt pada ayam yang berkaitan dengan faktor manajemen pemeliharaan. Berikut beberapa faktor manajemen pemeliharaan yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan peternakan ayam broiler.

  1. Sistem Pemeliharaan
  2. Kandang dan peralatan
  3. Kualitas Bibit
  4. Pemberian Pakan dan Minum
  5. Tes Darah (Blood Testing)
  6. Bedah Bangkai (Autopsy)

  1. Sistem Pemeliharaan
    Sistem Pemeliharaan yang dianjurkan adalah sitem satu umur sekali habis (all in out system). Pada sistem ini, pemeliharaan ayam dilakukan dengan cara memelihara satu group umur dalam satu kelompok (flock) tanpa ada penambahan umur yang berbeda dalam satu kelompok tersebut. Selanjutnya, ayam dalam kelompok tersebut diterapkan dalam pemeliharaan ayam pedaging (broiler chicken) maupun ayam bibit pedaging (broiler breeder).
  2. Kandang dan peralatan
    Kandang an peralatan yang selalu bersih sangat diperlukan dalam usaha peternakan ayam. Kandang dn peralatan yang kurang terawat bia menyebabkan stres pada ayam dan bisa juga menjadi media yang baik untuk berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit (pathogenc microorganism). Kondisi demikian bisa memicu tingginya tingkat penularan penyakit dan angka kematian pada ayam.
  3. Kualitas Bibit
    Banyak keberhasilan usaha peternakan ayam berawal dari kualitas bibit yang baik. Bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini terbebas dari berbagai penyakit (free disease) dan kualitas bibitnya bagus sesuai dengan standar setiap strain.
  4. Pemberian Pakan dan Minum
    Pemberian pakan yang memadai harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan ayam yang dipelihara baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pemberian pakan yang salah bisa memicu stres dan defiiensi salah satu kandungan nutrisi sehingga ayam banyak menemui masalah. Air minum untuk ayam harus terebas dari organisme penyebab penyakit dan memenuhi syarat kelayakan air minum, baik secara biologis, fisik, maupun kimiawi.
  5. Tes Darah (Blood Testing)
    Uji atau tes darah (blood testing atau serological test) merupakan salah satu program untuk mengontrol jenis penyakit (disease control program) di kawasan usaha peternakan ayam broiler dengan cara mengetahui tingkat antibodi dalam darah ayam. Program ini harus dijalankan secara teratur dan terjadwal. Beberapa penyakit yang bisa dideteksi dengan tes darah adalah penyakit pullorum, penyakit tipus, dan mikoplasma. Tes darah juga bisa mengetahui tingkat antibodi ayam sehingga berhubungan erat dengan program vaksinasi yang sedang dijalankan.

    Berikut beberapa tes darah yang sering dilakukan.
    1. Agglutination test, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi antibakteri di lapangan (antibacterial antibodies).
    2. Precipitation test on agar, yaitu uji yang dilakukan hampir sama dengan agglutination test. Hanya saja, test ini dilakukan pada media agar.
    3. Haemagglutination inhibition test (HI test), yaitu uji untuk mengetahui kemampuan bakteri atau virus melekat pada sel darah merah sehingga dapat diketahui tingkat antibodi dalam tubuh ayam.
    4. Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA), yaitu tes atau uji untuk mengetahui tingkat antibodi dalam tubuh ayam dengan cara mengikat serum antibodi dengan antigen yang disimpan di dasar lubang kecil. Kemudian, substansi itu ditambahkan subtrat (kromogen) yang sangat sensitif terhadap enzim sehingga akan terjadi perubahan warna.
    5. Swab test, exposure test, eggs swab test, fluff test, dan water test. Tes-tes tersebut dilakukan untuk mengetahui eksistensi suatu organisme yang ada dalam tubuh ayam.
  6. Bedah Bangkai (Autopsy)
    Bedah bangkai (autopsy) merupakan prosedur yang harus dilakukan setiap ada ayam yang mati atau ayam yang dimatikan karena dicurigai terjangkit suatu penyakit. Tujuan dilakukannya bedah bangkai adalah untuk mendiagnosis atau mengidentifikasi suatu penyakit yang menginfeksi ayam tersebut dan hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan menentukan penyakit yang sedang menyerang suatu kawasan peternakan. Identifikasi penyakit yang menyerang ayam dilakukan dengan cara melihat adanya perubahan di bagian organ tubuh.

    Ayam yang dicurigai terkena penyakit harus dimatikan terlebih dahulu. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mematikan ayam secara cepat tanpa menimbulkan penderitaan pada ayam. Salah satu caranya, dengan memegang kedua pangkal sayap ke arah belakang punggung ayam dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lainnya memegang kepala ayam yang dijepitkan ke dalam sela jari tangan dengan posisi vertikal. Tarik secara berlawanan arah antara tubuh dan kepala secara bersamaan dengan cepat. Cara ini akan mematahkan tulang leher dan tulang spinal.

    Peralatan yang sering digunakan untuk bedah bangkai adalah pisau bedah, gunting bedah, pinset, dan alat pemotong tulang. Berikut ini langkah membedah bangkai ayam.
    1. Basahi bulu ayam dengan larutan disinfektan terlebih dahulu agar tidak terbang kemana mana.
    2. Lakukan pembedahan di tempat khusus atau jika perlu dilapangan harus menggunakan alas yang bersih (plastik atau kotoran).
    3. Letakkan ayam dengan cara bagian punggung berada di bawah dan posisi kepala ayam mengarah keluar dari pelaku pembedahan bangkai.
    4. Gunting kedua kulit paha, kemudian paha ditekan ke arah atas perut (kaudolateral) hingga persendian tulang paha (coxofemoralis) muncul.
    5. Potong kulit di bagian tulang dada perut secara melintang, tegak lurus dengan tulang dada.
    6. Amati keadaan otot di sekitar paha dan dada.
    7. Pemekriksaan organ dalam dengan cara memotong otot perut, tulang rusuk sampai ke tulang selangka, kemudian seluruh bagian dada dibuka.
    8. Pengamatan bagian dalam tubuh ayam dimulai dari kantong udara kemudian menuju ke organ lainnya.
    9. Jika ada perubahan di bagian organ tubuh secara kasat mata (makroskopis), indentifikasi dugaan penyaki yang menyerang ayam tersebut.
    10. Selain pemeriksaan secara makroskopis, untuk memastikan penyakit yang menyerng perlu dilakukan pemeriksaan ecara mikroskopis di laboratorium.

0 Response to "Tata Laksana Sistem Pemeliharaan (Management Aspect)"

Post a Comment