a. Jenis Sistem Kekebalan Tubuh
Di dalam tubuh ayam, terdapat dua organ limfa, yaitu bursa fabricius dan timus, masing-masing bertanggung jawab terhadap dua sistem kekebalan tubuh. Berikut sistem kekebalan pada ayam.
- T-system (Thymus system)
Pada ayam muda, organ timus ini memroduksi limfosit yang lebih dikenal dengan sebutan limfosit T (T-lymphocytes) atau T-cells. Sel-sel ini secara umum bertanggung jawab sebagai sel mediasi (cell-mediated) terhadap reaksi kekebalan dan untuk mengatur reaksi sistem kekebalan. Pada saat ayam dewasa, T-cells berkempang dan terkumpul pada beberapa organ limfoid, seperti ginjal, tonsil usus buntu (cecal tonsil), dan kelenjar Harderian. Beberapa minggu setelah ayam menetas, T-lymphocytes tidak menghasilkan antibodi, tetapi berkembang menjadi lymphokines atau sering juga disebut dengan sel defektor (defector cells). Sel defektor berguna untuk menghancurkan sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh ayam dengan cara kontak langsung tanpa menghasilkan antibodi. Sistem kekebalan ini disebut dengan Cell-mediated Immunity atau Cellular Immunity. - B-system (Bursal system)
Selain T-cell, pada ayam muda terdapat juga lymphocytes (B-cell) yang diproduksi oleh organ bursa fabricius, yaitu kelenjar kecil yang terletak di dekat kloaka. Sistem kekebalan tubuh ini dikenal dengan istilah B-system yang bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi pada ayam muda. Pada kenyataannya, B-system ini menghasilkan 700 kali lebih banyak antibodi dibandingkan dengan T-system pada ayam muda yang baru berumur sekitar satu minggu. Antibodi yang dihasilkan oleh bursa fabricius kemudian masuk ke dalam sistem jaringan darah dan berguna untk pertahanan tubuh ayam dari infeksi penyakit.
B-system juga berfungsi sebagai limfosit untuk memproduksi sel-sel yang berperan sebagai sel memori (memory cells). Sel-sel ini berkembang dengan cepat sehingga T-cell bisa "merekam" atau mengingat bentuk respon kekebalan dan mempertcepat pengulangan respon tersebut. Sebagai contoh, ketika kita melakukan vaksinasi pada ayam terhadap penyakit tertentu, sel-sel tersebut akan merespon dengan cara membuat pertahanan dengan memproduksi antibodi yang sesuai dengan penyakit tersebut dan "merekamnya" didalam sel memori. Jika kita melakukan vaksinasi yang kedua terhadap penyakit yang sama pada ayam tersebut, pertahanan tubuh akan memproduksi antibodi lebih cepat dibandingkan dengan vaksinasi yang pertama. Hal ini disebabkan sel-sel tersebut telah mempunyai daya ingat bagaimana antibodi yang pertama diproduksi.
b. Faktor Penghambat Sistem Kekebalan
Ada beberapa faktor yang dapat menghambatproses terbentuknya sistem kekebalan (suppression of the immune systems) pada ayam berikut ini.
- Hambatan Terhadap T-system
Beberapa faktor yang bisa menghambat pembentukan T-system sebagai berikut.
- Penyakit marek
- Cuaca panas atau dingin
- Faktor genetik
- Reaksi vaksin yang tidak sempurna
- Alfatoksin
- Hambatan pada B-system
Beberapa faktor yang bisa menghambat berfungsinya B-system sebagai berikut.
- Infeksi penyakit gumboro
- Cuaca panas atau dingin
- Leukosis limfoid (lymhoid leucosis)
- Defisiensi nutrisi
- Racun (toxin)
- Produksi antibodi rendah
- Penyakit hepatitis
- Alfatoksin
Ada juga organ limfoid kedua, yaitu ginjal, sumsum tulang belakang dan struktur limfoid seperti kelenjar harderian (Harderian gland) dan usus buntu (caecal tonsil). Organ limfoid kedua berguna sebagai area penyimpan lokal untuk limfosit dan untuk membedakan tempat dengan sel kekebalan lainnya seperti granulosit dan monosit. Kekebalan tubuh yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh tersebut dikenal dengan nama kekebalan aktif (active immunity).
Secara alami, ayam yang baru menetas (DOC) mempunyai kekebalan induk (maternal antibody) yang diperoleh dari induknya langsung. Kekebalan ini disebut juga parental immunity atau kekebalan pasif (passive immunity). Kekebalan induk ini diperoleh akibat adanya reaksi antibodi terhadap penyakit atau vaksin yang masuk ke dalam tubuh induk. Kekebalan dari induk tersebut berguna untuk melindungi ayam yang baru menetas dari berbagai macam infeksi penyakit.
0 Response to "Sistem Kekebalan Tubuh (The Immune System)"
Post a Comment